Aku, tak tau apa yang akan ku tulis sekarang, tetapi dari hati yang paling dalam, banyak hal yang seharusnya ku luapkan. Ah, Tuhan, hanya Engkau saja yang sesungguhnya tau apa yang sedang berkecamuk dalam hati ku. Semua lengkap, entah kegundahan, tawa, canda, keresahan, atau bahkan kesedihan akut yang saat ini sedang ku dera. Hanya Engkau saja sesungguhnya pelipur lara sejati dalam arungan kehidupan ini. Andai saja, hmmm, saya tak akan pernah berandai-andai [bahkan tak boleh untuk berandai-andai], tetap harus berpijak dalam dunia nyata. Dan terus untuk menjalani kehidupan ini. Tuhan sudah menakdirkan garis hidup begini adanya. Jalan berliku, berkelok, lurus, mendaki, atau menurun, bahkan terjal adanya, layaknya jurang yang ada di sebuah jalan menuju sebuah pegunungan dan perbukitan di desa sana. Hanya do'a saja yang sedikitnya dapat merubah takdir hidup yang sebelumnya sudah tertulis di kitab Lauh Mahfudz. Meminjam istilah Mario Teguh, sebenarnya, bukan do'a yang dapat mengubah takdir, tapi do'a itu dapat mengubah nasib. Yaa, apapun itu, intinya adalah do'a dapat merubah keadaan suatu kaum atau individual.
lagi galau neng??/
BalasHapus